Sudahkah mendengar atau membaca kata " Pribumi" pada pidato Anies Baswedan saat pelantikan kali pertama?
Satu kata dengan berjuta makna, hal yang sering menjadi topik perdebatan pada semua kalangan. Memiliki jabatan memang lebih sensitif untuk berbicara apapun. Selayaknya ini, hanya satu kata namun bersifat sensitif. Apa maksud pribumi bagi Anies?
Mungkin, banyak pula yang berpendapat, hanya seseorang yang berbicara yang mengerti makna dari apa yang dikatakannya. Lalu apa maksud Pribumi bagi Anies, niat kata "Pribumi" tidak ada yang mengetahui, apa memang memakai kata ini untuk memperhatikan konteks penggunaan di masalalu atau sungguh mengucapkan untuk di era sekarang?
Sedikit mengingat kembali, pada kasus yang sempat hampir memecah belah negara ini. Kasus yang membuat banyak orang menuntut suara untuk membuat keadilan pada beberapa kata. Padahal, sudah dijelaskan, apa yang dimaksud, sudah mengetahui alasan menggunakan beberapa kata, tetapi akhirnya?
Berbedakah dengan kasus sekarang?
Mungkin beda cerita jika yang menggunakan kata "pribumi" adalah masyarakat biasa, mungkin tidak akan seheboh ini.
Beberapa warganet berpendat seharusnya kata ini tidak terucap oleh Gubenur DKI yang baru, ucapan itu tidak layak, mengapa tidak menggunakan kata "Warga Negara Indonesia" meskipun itu konteks nya ditunjukan untuk masalalu karena tidak bijak dan menimbulkan perpecahan. Namun ada pula yang berpendapat menggunakan kata "Pribumi" terhadap pidato Anies itu tidak masalah, tidak perlu ada yang diperdebatkan, sudah jelas menggunakan kata itu untuk memperingatkan kembali kejadihan sejarah penjajahan dan harus diperingati karena warga Jakarta yang lebih merasakan dari dekat, tidak ada maksud lain.
Seperti yang dilansir oleh Kompas.com tentang warga yang menamai dirinya "Komunitas Anak Bangsa" demo di Balaikota pada 23/10/2017. Salah satu Koordinator, Andreas Rehiary mengatakan tentang pidato Anies yang membedakan antara Pribumi dan non Pribumi seharusmya tidak mengatakan yang dapat menyinggung, meskipun sudah minta maaf, hukum tetap berjalan.
Tidak hanya menjadi buah bibir saja, kata yang terucap oleh Gubernur DKI, Anies Baswedan juga sudah dilaporkan oleh beberapa pihak kepada Bareskrim Polri. Sebenarnya apa maksud pribumi bagi Anies, dan yang terjadi pada kata yang telah disampaikan Anies, lalu apa tujuan sampai dibawa kepada rana hukum, apakah ada unsur poitik balas dendam dengan kejadian yang terjadi waktu dulu, kasus yang sama " masalah ucapan dengan maksud yang berbeda". Sekali lagi apa maksud pribumi bagi Anies.
Entahlah.
Satu kata dengan berjuta makna, hal yang sering menjadi topik perdebatan pada semua kalangan. Memiliki jabatan memang lebih sensitif untuk berbicara apapun. Selayaknya ini, hanya satu kata namun bersifat sensitif. Apa maksud pribumi bagi Anies?
Mungkin, banyak pula yang berpendapat, hanya seseorang yang berbicara yang mengerti makna dari apa yang dikatakannya. Lalu apa maksud Pribumi bagi Anies, niat kata "Pribumi" tidak ada yang mengetahui, apa memang memakai kata ini untuk memperhatikan konteks penggunaan di masalalu atau sungguh mengucapkan untuk di era sekarang?
Sedikit mengingat kembali, pada kasus yang sempat hampir memecah belah negara ini. Kasus yang membuat banyak orang menuntut suara untuk membuat keadilan pada beberapa kata. Padahal, sudah dijelaskan, apa yang dimaksud, sudah mengetahui alasan menggunakan beberapa kata, tetapi akhirnya?
Berbedakah dengan kasus sekarang?
Entahlah.
Seharusnya memang lebih berhati-hati lagi dalam berkata. Sebab, Gubernur sebelumnya pun berakhir di bui karena kata-kata.
BalasHapusIya, aminn semoga tidak terulang lagi seperti kejadian sebelumnya yaa.. Hehehe
HapusMulut mu, harimau mu!
BalasHapusIya, benar sekali ungkapan ini, hati hati dalam berucap sebab lidah tak bertulang
HapusSeharusnya Anies bisa belajar dari gubernur sebelumnya. Jadi, dapat disimpulkan himah dari peristiwa Anies; mari berpikir sebelum berkata.Tapi jika dipikir ulang, Anies adalah orang pintar, dia seorang profesor. Mana mungkin jika dia hanya "terselepet lidah". Hmmm
BalasHapusProfesor mungkin juga pernah khilaf heheh.. Semoga tidak terulang ya.. Aminn
HapusSebenernya tergantung konteks yang sedang dibahas pas pak Anies ngomong kata “pribumi” sih yaaa, dan mungkin euforia dari pilkada nya masih berasa jadi ada beberapa pihak yang mengaitkan ini dengan kemenangan pak Anies.
BalasHapusHmm semoga dengan adanya kasus ini bisa menjadi pelajaran buat kita semua ya karena lidah tak bertulang, mungkin memang niat pak Anies tidak ada maksud yg negativ tp kalau sudah begini mau bilang apa? Yg sabar ya pak anies
BalasHapusSemua yang penting nawaitu-nya. Kalo nawaitu salah, semuanya jadi salah. Tapi buat saya, cara juga harus diperhayikan. Dalam hal ini, Anies tergelincir di tahap kedua, yaitu cara menyampaikan. Semoga, Anies bisa belajar banyak dari kasus Ahok. Semoga pula, rakyat Jakarta tidak jadi latah soal lapor-melapor. Bukan dengan balas dendam Jakarta bisa berubah, tapi dengan memperbaiki pikiran dan sikap menghadapi keadaan.
BalasHapusSatu kata yang diucapkan pada moment yang salah. Mungkin itu penyebabnya. Semoga ya, semoga tidak lagi ada masalah serupa. Pasalnya tidak terlalu mencerdaskan bangsa masalah seperti ini.
BalasHapusMantap lah infonya
semoga pak Anies dan pemimpin2 lainnya bisa berhati2 dalam bicara, bahwa kesalahan satu kata bisa berdampak besar. btw infonya menarik & bermanfaat nih!
BalasHapusIntinya hati-hati dalam bercakap dan masyarakat bisa selalu berpikiran positif😉
BalasHapusBalas dendam? HMM sensitif juga emang. Saya sih melihatnya apabila perkataan Anies kembali jadi kontroversi seperti kasus Ahok sebelumnya, itu sih berarti tidak belajar dari pengalaman.
BalasHapusSemoga pak Anies lebih bijak dalam menggunakan kata2 yaa, agar tdk berpotensi menyakiti hati yang mendengar.
BalasHapusDiksinya pilih-pilih kalo berbicara, apalagi dia sorotan publik. btw nice post!
BalasHapusSemoga kedepannya tidak ada lagi perdebatan ya, khususnya bagi para pemimpim DKI Jakarta. Aamiin...
BalasHapusTerima kasih infonya
BalasHapusTerima kasih infonya
BalasHapusArtikelnya sangat bermanfaat. Saya jadi mendapatkan informasi terbaru ;))
BalasHapusSemoga setelah kejadian ini bisa diambil hikmahnya dan bisa lebih berhati hati dalam mengucapkan kata kata. Karena apa yang kita kata tanpa unsur niat apapun bisa disalahartikan oleh orang lain.
BalasHapusTerima kasih kak, infonya sangat bermanfaat!
BalasHapusLebih berhati-hati lagi ya dalam berbicara
BalasHapusPeriode berat buat Gubernur baru. Mesti lebih hati-hati memilih kata.
BalasHapusSemoga kita semua, khususnya warga Jakarta bisa fokus pada hal2 lain yg lebih penting. Misalnya, pemenuhan janji2 Anies-Sandi selama masa kampanye.
BalasHapusSekali lagi tolong diperhatikan ya, bagi para pejabat/menteri termasuk juga para pembaca yang budiman. Agar memperhatikan detail setiap kata yang sarat makna
BalasHapus